Sastra Bulan Purnama edisi 65, yang mengambil tajuk ‘Puisi Dalam Tarian Hujan’ telah dilangsungkan Jumat malam, 10 Februari 2017. Hujan deras yang mengguyur Yogya dan disertai angin, seperti memberi konteks pada Sastra Bulan Purnama, yang diisi dengan …
Selengkapnya »Sastra
Memburu Buku-buku Lama (2) : Novel Penulis Singapura Itu Terinjak Sandal
Dunia penulisan dan penerbitan buku di Indonesia, tak pernah surut dari masa ke masa. Di tahun 50-an misalnya, ketika negeri kita sedang tumbuh membangun diri, dengan segala keterbatasan yang ada, dunia penulisan dan penerbitan tetap tak pernah …
Selengkapnya »Memburu Buku-buku Lama (1) : ‘Harta Karun’ itu Ditemukan di Pengepul Kertas Bekas
Tidak setiap orang mengerti arti dan manfaat buku. Dan, tidak setiap orang pula mampu ‘menghargai’ buku sebagai sesuatu yang berharga. Padahal bagi saya, buku adalah ‘harta’ yang tak ternilai harganya. Buku merupakan segala-galanya. Buku adalah ‘harta karun’. …
Selengkapnya »Mengenal Kitab-kitab Jawa Kuno (2) : “Kunjarakarna” Uraikan Siksaan di Neraka
Salah satu buku atau kitab Jawa kuno yang populer di zamannya adalah kitab “Kunjarakarna”. Kitab yang ditulis dalam bentuk kakawin atau tembang ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri diperintah oleh Dharmawangsa (991 – 1016). Seperti banyak buku …
Selengkapnya »Puisi Dalam Tarian Hujan Di Sastra Bulan Purnama
Sastra Bulan Purnama edisi 65, dengan tajuk ‘Puisi Dalam Tarian Hujan’ akan digelar, Jumat, 10 Februari 2017, pkl. 19.30 di Tembi Rumah Budaya, jalan Parangtritis Km 8,5, Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Tarian hujan merupakan judul antolgi …
Selengkapnya »Peribahasa Jawa dan Melayu Riau
Peribahasa Jawa dan Melayu Riau : “Tak Kan Melayu Hilang di Jawa, Tak Kan Jawa Hilang di Melayu” Sutirman Eka Ardhana I “TAK kan Melayu hilang di dunia“. Rangkaian kata-kata atau ungkapan ini sangat dikenal dan …
Selengkapnya »Kumpulan Puisi
Biodata: Sutirman Eka Ardhana, lahir di Bengkalis, Riau, 27 September 1952. Karya buku kumpulan puisinyaRisau (Pabrik tulisan, 1976), Emas Kawin (Renas, 1979), Malioboro 2057 (Interlude, 2016. Dan, puisi-puisinya juga terhimpun pada sejumlah antologi puisi di antaranya Tugu, …
Selengkapnya »Sastra (Puisi) Tanpa “Kelas”
CHAIRIL ANWAR, penyair yang dibanggakan hingga hari ini itu, semasa jayanya dulu sempat melontarkan kata-kata: “Yang bukan penyair, tidak ambil bagian.” Kata-kata ini dulu memiliki kekuatan yang terasa dahsyat. Terasa begitu hebat. Begitu kuat. Begitu membius. Begitu …
Selengkapnya »