UNTUK ke sekian kalinya, saya mendapat kesempatan berbicara di depan mahasiswa Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) FDK UIN Sunan Kalijaga. Tepatnya, Kamis 8 September 2022, saya menjadi narasumber dalam forum Orientasi Studi yang dikhususkan untuk mahasiswa …
Selengkapnya »Pendidikan
Seorang Gadis dalam Kungkungan Adat Istiadat – Azab dan Sengsara (1920)
(Serial 100 Buku yang Mewarnai Indonesia Sejak Era Kolonial) APA yang salah dari gadis bernama Mariamin? Ia sudah ikuti adat istiadat Batak Angkola tempatnya berdiam di Sipirok, Sumatra Utara. Tapi mengapa yang Ia alami hanyalah azab dan …
Selengkapnya »Benturan Budaya 100 Tahun Lalu – Salah Asuhan (1928)
(Serial 100 Buku yang Mewarnai Indonesia Sejak Era Kolonial) “Dimanakah Hanafi harus dikuburkan?” Ia memang seorang pribumi. Asli pribumi. Tapi bukankah Ia sudah menjadi “orang Belanda.” Oleh hukum statusnya ditingkatkan sederajat dengan orang Eropa? Bukankah namanya sudah …
Selengkapnya »Habis Kartini, Terbitlah Terang
(Serial 100 Buku yang Mewarnai Indonesia Sejak Era Kolonial) KETIKA Kartini lahir tahun 1879, usia Wilhelmina Drucker sudah 22 tahun. Di negerinya Belanda, Wilhelmina dikenal sebagai penulis, politisi, dan yang terpenting: tokoh generasi pertama dan utama …
Selengkapnya »Sutan Takdir Alisjahbana Adalah Layar Terkembang
(Serial 100 Buku yang Mewarnai Indonesia Sejak Era Kolonial) DALAM dunia kebudayaan Indonesia, Sutan Takdir Alisyahbana adalah layar terkembang. Ibarat perahu, layarnya terkembang, melaju dengan tak gentar. Pulau yang ia tuju sangat jelas. Tegas. Tak bergiming. …
Selengkapnya »KKN UAD Lakukan Pemberdayaan Masyarakat Tegalpanggung
PROGRAM dan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta periode 75 tahun akademik 2021/2022 melakukan sejumlah langkah pemberdayaan masyarakat di wilayah RW 13 Kelurahan Tegalpanggung, Danurejan, Yogyakarta. Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan …
Selengkapnya »Cita-cita “Indonesia Raya” Pernah Berkumandang di Malaya (Malaysia)
SAMPAI hari ini kita masih tetap meyakini bahwa Indonesia, Malaysia (dulu Malaya), Brunei dan juga Filipina adalah bangsa yang serumpun. Keyakinan sebagai bangsa serumpun, yakni rumpun Melayu sudah dimiliki jauh sebelum negara-negara yang serumpun ini memiliki kedaulatannya …
Selengkapnya »