Sabtu , 14 September 2024
Para pegiat TBM di Yogya dalam kesempatan syawalan di TBM Omah Ngelmu. (Ist)

Gerakan Literasi untuk Perubahan

LITERASI menjadi dasar di dalam kita beraktivitas. Literasi juga menjadi dasar di dalam kita berfikir dan bertindak. Literasi menjadi sebuah cerminan nilai diri manusia, apakah berkwalitas, bermoral , berperadaban ataukah tidak? Semakin tinggi nilai Literasi Seseorang maka semakin tinggi pula nilai pengetahuan, nilai moralitas, dan juga nilai peradabannya. Sebaliknya jika rendah nilai literasi seseorang, maka rendah pula pengetahuan, moralitas dan peradabannya.

Meningkatkan nilai literasi sudah menjadi sebuah kewajiban setiap manusia, karena beban dalam meningkatkan nilai kwalitas diri dengan nilai-nilai literasi menjadi beban manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi dan terbaik, dibandingkan makhluk yang lain.

Manusia selain sebagai makhluk individu dan juga makhluk sosial , manusia juga disebut sebagai makhluk pembelajar sepanjang hayat. Kewajiban menuntut ilmu atau belajar hanya ditujukan kepada manusia bukan kepada makhluk yang lain. Jika ada manusia malas untuk belajar dan menuntut ilmu, maka perlu dipertanyakan tentang diri kemanusiaannya.

Literasi menjadi perintah pertama dari Tuhan Yang Esa yaitu diturunkannya Wahyu Pertama kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusannya yaitu Iqro’ ( Bacalah ) . Perintah ini menjadi sebuah isyarat Illahiyah untuk dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW dan juga seluruh Umat Manusia di dunia ini. Literasi menjadi sebuah kata kerja yang sangat penting yang harus diperhatikan dengan kesadaran tinggi untuk bisa dilaksanakan dengan baik.

Simak juga:  Refleksi Hari Aksara Internasional : Tantangan Literasi Kewarganegaraan di Indonesia

 

Ruang Terbuka
Literasi memberi sebuah ruang terbuka untuk kita belajar memahami seluruh pengetahuan yang ada di dunia ini. Dengan Literasi ini, perubahan menjadi sebuah hasil yang diharapkan untuk kehidupan yang lebih baik.

Mari kita tumbuhkan dan tingkatkan nilai-nilai Literasi di dalam kita menjaga keseimbangan dan kesinambungan perjalanan kehidupan di dunia dan akhirat. Literasi memberi sebuah kenyataan akan sebuah aktivitas terbaik guna menghasilkan karya-karya dan prestasi dalam kehidupan didunia ini.

Oleh karena itu, jangan pernah tinggalkan aktivitas Literasi dalam kehidupan kita, Literasi tidak hanya sekedar kata tanpa makna, namun ada sebuah Perintah secara langsung dari Tuhan Yang Maha Esa kepada seluruh umat manusia sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Tuhannya, sehingga menjadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan hingga akhir hayat kita.

Salam Literasi, Mari Membaca Mari Berkarya!
Gerakan Literasi Untuk Perubahan !

Yogyakarta, 6 April 2024

(AGUNG NUGROHO)

Agung Nugroho, pegiat literasi dan pengelola TBM Keliling “Adil” Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *