Aktivis dari berbagai kota, dan dari generasi berbeda-beda akan hadir dalam acara ini, dan masing-masing mempunyai pilihan politik yang tidak sama, tetapi masih terus bersahabat, meski berbeda pilihan politik.
“Persabahan jauh lebih penting, karena itu terus perlu dijaga, meskipun berbeda dalam pilihan politik” kata Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama.
Sastra Bulan Purnama sudah diselenggarakan selama 10 tahun 6 bulan dan selalu diisi pembacaan puisi, lagu puisi dan pertunjukkan sastra lainnya. Pada edisi 128 ini, Sastra Bulan Purnama yang sering disebut SBP, bersama para aktivis, dan bertindak sebagai fasilitator penyelenggara, Afnan Malay, Damaria Pakpahan, Lia Susiyanti Haris dan Ons Untoro. Masing-masing fasilitator penyelenggara sudah saling bersahabat sejak tahun 1980-an semasa gerakan mahasiswa semakin marak di Indonesia.
“Bulan Mei 2022 masih dalam suasana syawal, dan Sastra Bulan Purnama memberi ruaang pada para penyair aktivis untuk tampil sekaligus diperluas untuk syawalan bagi para aktivis, yang sudah lama tidak saling bertemu, atau malah mungkin berseteru karena perbedaan politik. Syawalan ini sekalgus meneguhkan, bahwa kita masih terus saling bersahabat” ujar Afnan Malay, yang juga dikenal sebagai penyair, dan buku puisinya sudah terbit.
Para penyair aktivis yang buku puisinya sudah terbit, dan diberi judul ‘Darah Juang’ akan membacakan puisi karyanya, mereka ialah Afnan Malay, Ahmad Munjid, FX. Rudy Gunawan, Heri Budianto, Nezar Patria, Yayan Sopyan, Yuni Setia Rahayu, Odi Shalauddin, Hendrasmo, Sri Wahyuningsih, dan dua penyair lain Isti Nugroho dan Marlin Dinamikanto.
Selain pembacaan puisi akan diisi renuungan, atau refleksi, atau juga bisa disebut testimoni dari beberapa aktivis, di antaranya Damairia Pakpahan, seorang aktivis perempuan, Abidin Fikri, anggota DPR RI dan Eko Sulistyo, Komisaris PLN. Untuk tausiah syawalan akan disampaikan oleh KH. Imam Aziz, Staf khusus Wakil Presiden RI.
Untuk memberi suasana agar acara tidak terasa kering, Yoshua Igho, seorang penyair dari Magelang, akan memainkan piano sepanjang acara, dan kawan2 diperbolehkan mengalunkan lagu yang disukai, Joshua Igho akan siap mengiringi.
“Kalau ada pembaca puisi yang ingin diiringi piano, Joshua dengan senang hati akan mengiringi” ujar Ons Untoro.
Ons Untoro menjelaskan, sebelum pandemi covid 19 Sastra Bulan Purnama (SBP) diselenggarakan malam hari dibawah sinar bulan purnama. Selama pandemi, sejak April 2020, SBP dialihkan secara digital dan live di youtube. Mulai bulan Oktober 2021, SBP kembali diselenggarakan secara offline dan diselenggarakan sore hari.
“Selain offline, SBP juga ditayang secara live melalui youtube sastra bulan purnama, sehingga bagi yang tidak bisa hadir bisa mengikuti melalui youtube” kata Ons Untoro. (*)