Kali ini, Sastra Bulan Purnama edisi 125, akan diisi pidato kebudayaan, oleh Imam Anshori Shaleh, yang sekarang sebagai Pemimpin Redaksi Kilat.TV. Imam pernah juga menjadi Wakil Pemimpin Redaksi KR, pernah menjadi anggota DPR RI, dan pernah menjadi Wakil Ketua Komisi Yudisial. Ia akan menyajikan pidato kebudayaan dengan tema ‘Dua Mantra Kata: Media Konvensional dan Digital.
Selain pidato kebudayaan, ada juga pidato kebangsaan yang akan menampilkan Idham Samawi, anggota DPR RI, dengan tema: Matra Proklamasi: Indonesia Maju, Negara Maju.
Meskipun dikaitkan dengan HPN 2022, bukan berarti tak ada pembacaan puisi. 10 orang anggota PWS akan membacakan puisi karyanya, Karena anggota PWS, selain aktf sebagai wartawan beberapa di antaranya sekaligus seorang penyair, atau setidaknya terbiasa menulis puisi.
Mereka yang akan membaca itu ialah, Soeparno S Adhy, seorang wartawan sekaligus penyair dan salah satu pendiri Persada Studi Klub asuhan Umbu Landu Paranggi tahun 1970-an, sampai sekarang masih terus menulis puisi, Sutirman Eka Ardhana, seorang wartawan dan penyair, anggota Persada Studi Klub, Budi Sarjono, wartawan, novelis, Yudah Prakosa, alumni jurusan sejarah UGM, wartawan televisi, Nining Poediastono, wartawan RRI, Esti Susilarti, wartawan, Masduki Attamami, pensiunan wartawan Antara, Sri Surya Widati Ketua IKWI, Yogya, mantan Bupati Bantul, Wadie Maharief, penyair, Sigit Sugito, penyair. Selain pembacaan puisi, Vincencius akan menampilkan lagu puisi.
Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama, yang juga anggota di Paguyuban Wartawan Sepuh mengatakan, sastra dan media tak bisa dipisahkan, karena sastra dihidupi oleh media dalam bentuk apa pun, karena itu kerjasama antara SBP dan PWS merayakan HPN 2022 ini adalah upaya untuk terus menghidupkan sastra.
‘Media cetak di mana dulu para anggota PWS masih aktif, sastra diberi ruang sangat luas, dan kali ini komunitas sastra dan komunitas wartawan bertemu dalam acara sastra yang diselenggarakan secara rutin setiap bulan” ujar Ons Untoro.
Esti Susilarti Ketua penyelenggara, anggota PWS menyebutkan, media digital telah menggantikan media cetak, namun sepenuhnya pembaca belum bisa melepaskan media cetak, karena itu Imam Anshori Shaleh, yang mempunyai pengalaman di kedua media kita minta memberikan pidato yang berkaitan dengan kedua media tersebut.
“Untuk membingkai problem media yang sedang kita alami, dan kita letakkan diwilayah kebangsaan, maka Idham Samawi, anggota DPR RI dapil DIY dari Fraksi PDIP kita minta memberikan pidato kebangsaan” ujar Esti Susilarti.
Para pembaca puisi yang kali ini tampil dalam Sastra Bulan Purnama edisi 125, beberapa di antaranya pernah tampil membaca puisi di Sastra Bulan Purnama dalam seri yang berbeda-beda.
Acara ini terbatas untuk 40 orang dan sudah penuh para pendaftar yang akan hadir. Diselenggarakan tetap mengedepankan prokes, (*)