Perihal pentingnya mahasiswa memiliki kemampuan menulis itu, dikemukakan Ketua Program Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Hamdan Daulay, M.Si, M.A, dalam acara Orientasi Studi Magister KPI FDK UIN Suka, Kamis 8 September 2022.
Dalam Orientasi Studi yang berlangsung secara daring itu, ditekankan oleh Hamdan Daulay tentang arti pentingnya memiliki kemampuan menulis itu bagi mahasiswa.
“Kemampuan menulis itu sesuatu yang penting bagi mahasiswa. Jadi, jangan remehkan persoalan menulis tersebut. Ingat, untuk meraih gelar sarjana atau menyelesaikan S1 mahasiswa dituntut membuat skripsi. Untuk menyelesaikan program Magister atau S2, mahasiswa juga dituntut untuk membuat tesis. Nah, bagaimana repotnya untuk membuat skripsi dan tesis, jika tidak memiliki kemampuan menulis,” ujar Hamdan Daulay.
Menulis di Media Massa
Kepada mahasiswa Magister KPI UIN Suka yang mengikuti Orientasi Studi tersebut, Hamdan Daulay mengharap agar berusaha melatih diri untuk menulis di media massa.
Karena, menurutnya, jika sudah memiliki kemampuan menulis di media massa, langkah mahasiswa dalam menulis skripsi, tesis dan karya ilmiah lainnya akan menjadi lebih mudah lagi.
“Berusahalah untuk bisa menulis di media massa. Media massa apa pun. Bisa media massa cetak, atau media online. Karena kemampuan dalam merangkai kata, menyusun kalimat demi kalimat, menampilkan gagasan, pendapat dan pikiran, yang ditampilkan lewat tulisan di media massa, akan sangat membantu menulis skripsi, tesis, karya-karya ilmiah untuk, dan sejenis lainnya,” jelas Hamdan Daulay.
Menurut Hamdan Daulay, membangun kesukaan menulis, kemudian mewujudkannya dalam bentuk tulisan dengan menulis di media massa atau media apa pun, akan sangat membantu kelancaran menulis skripsi, tesis, maupun karya tulis ilmiah lainnya.
Jangan Mudah Putus Asa
Dalam kaitan itu, Dr. Hamdan Daulay mengingatkan para mahasiswa agar tidak mudah putus asa atau patah semangat, bila tulisan yang dikirim ke media tidak dimuat.
“Bila naskah tulisan seperti artikel maupun tulisan lainnya tidak kunjung dimuat oleh media, jangan lantas patah semangat. Jangan lantas putus asa, dan menyerah tak mau menulis lagi. Jadikan itu sebagai proses pembelajaran dalam mewujudkan keinginan untuk memiliki kemampuan menulis, dan menjadi penulis,” ujar Hamdan Daulay.
Untuk itu Hamdan Daulay berharap, agar para mahasiswa tidak mudah patah semangat dalam membangun kesukaan serta kemampuan menulis.
“Jangan mudah menyerah. Jangan mudah patah semangat dalam membangun kemampuan menulis. Menulis apa pun. Terlebih dalam menulis skripsi, tesis, maupun karya ilmiah lainnya. Ingat, kalau belum apa-apa sudah menyerah, sudah tak bersemangat, nah, itu bisa menjadi awal dari kegagalan,” tandas Dr. Hamdan Daulay, M.Si, MA. * (Sutirman Eka Ardhana)