Sekretaris Dinsosnakestran Kota Yogyakarta, RR Sutini Sri Lestari, SH, M.Si menyatakan, salah satu bentuk perhatian yang besar itu adalah melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tematik Lanjut Usia.
Pernyataan itu dikemukakan RR Sutini Sri Lestari, mewakili Kepala Dinsosnakestran Kota Yogyakarta, Drs Maryastion Tonang, MM, di depan forum Musrenbang Tematik Lanjut Usia Tahun 2022 yang berlangsung di ruang Kawung Bribil Disdikpora Yogyakarta. Musrenbang Tematik itu diselenggarakan Dinsosnakestran Kota Yogyakarta, dan diikuti Ketua Komisi Lansia Kelurahan se-Kota Yogyakarta.
Terbanyak Wanita
Menurut RR Sutini Sri Lestari, jumlah lanjut usia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dan, dewasa ini jumlah warga lanjut usia di Kota Yogyakarta mencapai 13 prosen dari total penduduk.
Dikatakannya, jumlah lanjut usia di Kota Yogyakarta sekarang ini mencapai 59 ribu orang lebih. Dari jumlah lansia 59 ribu lebih tersebut, terbanyak wanita.
“Ya, wanita menempati urutan terbanyak lanjut usia di Kota Yogyakarta. Dengan begitu usia kehidupan wanita lebih tinggi dibanding lelaki,” ujarnya.
Daerah Istimewa Yogyakarta, lanjut RR Sutini Sri Lestari, secara nasional memang termasuk merupakan provinsi dengan prosentase lansia tertinggi. Hal itu tidak lepas dengan Usia Harapan Hidup yang tinggi di DIY. Tahun 2017 lalu data menunjukkan Usia Harapan Hidup di DIY mencapai 74, 74 tahun.
Dikemukakan, kepedulian Pemerintah terhadap kehidupan para lansia dikarenakan terdapatnya sejumlah permasalahan yang dihadapi lansia. Setidaknya ada empat permasalahan lansia, yakni bermasalah secara sosial, bermasalah secara psikologis, bermasalah secara spiritual dan bermasalah secara fisik.
Pelayanan untuk Lansia
Menyinggung pelayanan-pelayanan yang diberikan kepada lansia, menurut RR Sutini Sri Lestari, berdasarkan Perda DIY No. 3 Tahun 2021terdapat sejumlah pelayanan yang kesemuanya ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan lanjut usia.
Pelayanan-pelayanan itu meliputi, pelayanan keagamaan dan mental spiritual, pelayanan kesehatan, pelayanan kesempatan kerja, dan pelayanan keterampilan atau pelatihan. Selain itu pelayanan mendapatkan kemudahan dalam penggunaan fasilitas sarana dan prasarana umum, pemberian kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum, bantuan sosial serta perlindungan sosial.
Berbicara tentang program-program yang telah dilaksanakan Dinsosnakestran Kota Yogyakarta berkaitan pelayanan lansia, disebutkan di antaranya program Aslum bagi lansia pemegang KMS. Aslum atau Asistensi Sosial Lanjut Usia Miskin adalah serangkaian kegiatan untuk memberikan perlindungan sosial terhadap lansia miskin pemegang KMS. Perlindungan sosial itu dalam bentuk pemberian bantuan uang tunai guna memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.
Program atau kegiatan lainnya, meliputi penyelenggaraan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Musrenbang Tematik Lansia, pelayanan di RPSLU Budhi Dharma, penanganan lansia terlantar, serta fasilitasi rapat bagi Komda Lansia Kota Yogya, Komisi Lansia Kemantren dan Komisi Lansia Kelurahan.
Sekretaris Dinsosnakestran, RR Sutini Sri Lestari, berharap agar Musrenbang Tematik Lansia di Kota Yogyakarta dapat menghasilkan gagasan-gagasan serta perencanaan-perencanaan yang maksimal dalam peningkatan pelayanan sosial terhadap lansia. Dan semuanya bermuara pada tujuan lansia sejahtera, dan lansia bahagia.
Musrenbang Tematik Lansia Tahun 2022 itu juga menghadirkan narasumber dari Bappeda Kota Yogya, Ketua Komda Lansia Kota Yogya, Ketua Forum LPMK Kota Yogya, dan Sugianto, S.Sos, MM dari STPMD APMD Yogyakarta. * (Sutirman Eka Ardhana)