Empat buku karya Cahyaningrum yang akan diluncurkan, masing-masing berjudul Pageblug Tokyo, sepemggal catatan perjalanan, Orang-orang Kichi Joji, Jepang dalam sajak dan Sketsa, Memahami Drama-Drama Indonesia Zaman Jepang dan Dukun, Hantu Dan Mitos-Mitos Dalam Sastra Peranakan Tionghoa.
Karena buku-bukuya menyajikan kisah mengenai Jepang, maka tajuk Sastra Bulan Purnama diberi judul ‘Kisah Dari Jepang di Bulan Purnama’. Dalam peluncuran ini, selain ada pembacaan puisi, ada juga memberikan semacam kesaksian, yang akan dismpakan oleh Abidah El Khalieqy, seorang novelis, yang juga memberi pengantar dalam buku ‘Orantg-Orang Kichi Joji’. Buku Puisi dan sketsa ini, terdiri dari dua bahasa, Indonesia dan Jepang dan skesta karya Arsianti Latifah.
“…setiap teks puisi yang lahir dari jiwa orang beriman, apapun bentuk dari jenisnya, memiliki kemungkinan makna yang dapat dipandang dari perspektif keberagaman. Dengan sendirinya, makna-makna yang mencuat dari teks puisi tidak harus mengutamakan pesan, tapi akan menjadi lebih hidup jika diolah sebagai kesan”, kata Abidah El Khalieqy.
Selain puisi, Ningrum, demikian panggilannya, juga menulis kish perjalanan selama ia tinggal di Jepang. Buku ini dilengkapi foto-foto, sehingga memperkaya kisah perjalanan yang ditulisnya. Kisah ini diawali dengan masa pageblug atau pandemi covid 19, saat ia mendarat di Tokyo.
“Meski bukan pengalaman pertama berkunjung di Jepang, bagi saya, Negeri Samurai ini selalu saja menyajikan kejutan dan pengalaman baru. Banyak hal absurd, aneh, tak masuk akal, dan ajaib yang selalu bermerincing mengiringi langkah saya tiap hari. Saya seperti jadi manusia penjelajah ulang alik yang masuk terjebak di antara dunia fiksi dan nyata”, ujar Cahyaningrum.
Beberapa orang, yang dikenal dikalangan pecinta sastra dan teater di Yogya, seperti Hariono Gentong, yang sekarang berumur 77 tahun, dan dikenal sebagai penulis naskah dan sutradara teater, akan tampil membacakan karya Cahyaningrum Dewojati, selain itu ada Harmono, penyair muda, Anis Maslihatin dan sejumlah nama lain. Akan Tampil juga musikalisasi puisi oleh KMSI FIB UGM.
Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama menyebutkan, sebagai pengajar Cahyaningrum bisa meluangkan waktu untuk menulis, bukan hanya buku teks untuk mahasiswa, tetapi juga puisi dan kisah perjalanan.
“Di tengah kesibukannya sebagai pengajar, mungkin juga sebagai ibu rumah tangga, Ningrum masih menghasilkan karya tulis, yang tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga bisa dinikmati oleh orang lain, dalam bentuk diterbitkan menjadi buku” ujar Ons Untoro (*)