Saya masih ingat, Ibu dulu pernah bilang, kalau saya sewaktu kecil suka menirunya bernyanyi. Ya, kebetulan Ibu dan Bapak saya dulu termasuk yang punya kesukaan menyanyi. Ibu memang suka menyanyi. Bapak saya juga. Kadang-kadang mereka seperti bergantian menyanyi. Dan, saya pun di masa kecil itu, selalu ikut-ikutan menyanyi. Menirukan nyanyian Ibu dan Bapak.
Mungkin dikarenakan sering mendengarkan Ibu dan Bapak menyanyi, saya jadi suka menyanyi juga. Kesukaan menyanyi itu terus berkembang dari tahun ke tahun, dari masa ke masa. Dari masa kanak-kanak, remaja, sekolah, bekerja sampai pensiun. Dari kecil, sampai tua dan berstatus nenek enam orang cucu, kesukaan menyanyi itu tak pernah hilang. Bila ada kesempatan menyanyi, saya pun menyanyi.
Hobi Menyehatkan
Dulu, ketika remaja, yang saya tahu kesukaan menyanyi itu sesuatu yang menyenangkan, dan menggembirakan. Menyanyi itu sesuatu yang menghibur, dan membuat rasa bahagia. Cuma itu.
Tapi setelah saya bekerja, berkeluarga dan membaca sejumlah tulisan tentang manfaat menyanyi atau bernyanyi, barulah tahu kalau menyanyi itu menyehatkan.
Ya, menyanyi itu merupakan hobi atau kesukaan yang menyehatkan. Seperti yang pernah saya baca pada suatu tulisan di media (lupa judulnya), menyanyi itu menimbulkan perasaan senang, gembira dan bahagia. Perasaan senang, gembira dan bahagia itu memunculkan energi yang menyehatkan bagi tubuh manusia.
Bahkan belum lama ini, di masa pandemi Covid-19, saya juga pernah membaca tulisan yang menyatakan perasaan senang, gembira dan bahagia itu bisa meningkatkan imun tubuh atau daya tahan tubuh manusia. Dengan begitu, menyanyi itu bisa meningkatkan imun tubuh kita.
Pernyataan yang menyatakan menyanyi itu menyehatkan, dan bisa meningkatkan imun tubuh, bukanlah hal yang mengada-ada. Karena saya merasakannya sendiri. Kesukaan menyanyi telah membuat saya merasa sehat. Merasa memiliki daya tahan tubuh atau imun yang bagus. Dan, merasa percaya diri.
Lagu Kesukaan
Pada dasarnya, sejak dulu saya menyukai jenis lagu apa pun. Keroncong, langgam Melayu, pop dan lainnya. Terlebih kalau lagu itu, baik lirik dan iramanya sesuai dan mengena di hati. Membuat hati senang, riang dan bahagia. Membuat hati benar-benar merasa terhibur.
Tapi kalau ada yang bertanya, lagu-lagu apa saja yang disukai, saya bisa menyebut beberapa di antaranya.
Sejak dulu, kalau lagu keroncong misalnya, saya suka Keroncong Tanah Airku dan Langgam Baju Biru. Kalau lagu langgam Melayu, di antaranya yang paling saya sukai adalah lagu Fatwa Pujangga yang dulu pertama kali dipopulerkan oleh penyanyi Said Effendi. Kemudian dipopulerkan lagi oleh sejumlah penyanyi, di antaranya Victor Hutabarat dan Dewi Yul.
Untuk lagu-lagu pop, balada dan sejenisnya, saya juga menyukai banyak lagu. Tapi sejak muda dulu, saya suka dengan lagu-lagunya Ebiet G. Ade dan Broery Marantika. Untuk lagunya Ebiet, misalnya, saya teramat suka dengan lagu Titip Rindu Buat Ayah. Sedang lagunya Broery, saya paling suka dengan lagu Jatuh Cinta.
Sampai sekarang lagu-lagu kesukaan itu masih sering saya nyanyikan dalam berbagai kesempatan. Seperti saat menyanyi bersama di grup-grup komunitas menyanyi, kelompok-kelompok penyuka tembang kenangan, di sanggar-sanggar menyanyi, dan lainnya. Di komunitas atau Sanggar Melody, misalnya.
Sanggar Melody
Di Yogya sekarang memang terdapat banyak grup atau komunitas menyanyi, penyuka tembang kenangan dan semacamnya. Nah, sejak pindah ke Yogya beberapa tahun lalu, saya pun tertarik untuk ikut bergabung mengembangkan hobi menyanyi di komunitas menyanyi tersebut.
Saya bergabung di empat komunitas menyanyi atau grup penyuka tembang kenangan. Keempat komunitas menyanyi yang saya ikuti itu adalah “Beautiful Flower”, “Millenium”, “Mawar” dan “Melody”.
Keterlibatan menyanyi di komunitas-komunitas menyanyi itu pada awalnya karena ajakan seorang teman, yang kebetulan juga punya kesukaan yang sama, menyanyi.
Ajakan itu memang menggoda. Saya pun menerima ajakan teman tersebut. Karena saya pikir, komunitas menyanyi atau sanggar menyanyi itu merupakan tempat yang tepat untuk menyalurkan hobi menyanyi.
Saya pun kemudian aktif di empat grup komunitas menyanyi itu. Tapi kemudian karena pertimbangan waktu dan kesibukan lainnya, saya belakangan ini hanya sering ikut bernyanyi di komunitas “Millenium” dan komunitas atau Sanggar “Melody”. Terus terang, banyak hal yang menarik dan menyenangkan, saya temukan di grup-grup komunitas menyanyi itu.
Di komunitas atau Sanggar “Melody” yang beralamat di Nyutran, Yogya, misalnya, saya menemukan banyak hal yang menyenangkan, serta pengalaman berharga dalam menikmati kesukaan menyanyi.
Saya menemukan sesuatu yang pas dalam menyalurkan hobi menyanyi di sini. Terlebih lagi, karena anggotanya yang banyak, di Sanggar “Melody” saya pun kemudian mendapatkan teman atau sahabat yang banyak dan menyenangkan. Sahabat bercanda dan berbagi pengetahuan serta pengalaman bernyanyi. Dengan mempunyai sahabat-sahabat yang memiliki kesukaan atau hobi yang sama itu telah menambah wawasan serta pengetahuan yang berkaitan kesukaan menyanyi.
Sungguh, banyak hal yang menggembirakan dan menyenangkan bergabung di dalam komunitas menyanyi, seperti misalnya di Sanggar “Melody”.
Selain bisa menambah pengetahuan atau wawasan bagaimana menyanyi yang baik dan benar, punya banyak teman, dan ruang maupun kesempatan untuk tampil menyanyi semakin terbuka. Misalnya menyanyi di Studio Televisi. Ya, saya pun pernah dapat kesempatan menyanyi di Jogja TV.
Satu hal penting lagi, bergabung di komunitas menyanyi, seperti di Sanggar “Melody”, bisa membuat hati benar-benar bahagia, gembira, karena bisa bercanda dan saling bersilaturahmi dengan banyak teman sehobi. Pikiran dan jiwa jadi segar. Dan, sehat. Pokoknya, sungguh menyenangkan.
Kalau tidak percaya, mari ikut menyanyi, dan bergabung di komunitas menyanyi. * (Sri Hastuti Haniek)
Sri Hastuti Haniek, lahir di Wonogiri, 30 April 1956. Nenek dari enam orang cucu, yang pensiunan PNS Polri. Kini tinggal di Yogyakarta.