Minggu , 1 Oktober 2023
Beranda » Humaniora » Mengenang Isra Mi’raj
Ornamen indah di bagian dalam Masjidil Aqso (kiri), Penulis di depan Masjid Aqso (kanan). (Ist)

Mengenang Isra Mi’raj

ADALAH perjalanan spiritual yang luar biasa bisa menginjak kaki di masjid Aqso yang berada di Palestina. Meski dengan perasaan yang bercampur antara takut dan rindu, doa-doa terus dilafazkan kiranya tentara Israel tidak mencegah aku dan rombongan bersujud dan berdoa di lantai masjid yang bersejarah bagi umat Islam ini.

Tentunya setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid. Nabawi di Madinah, Masjid Aqso juga menjadi kerinduan banyak umat Islam datang ke sini. Namun kerinduan itu tidak mudah dilampiaskan sekarang, karena banyak kendala terutama penguasaan Israel terhadap tanah Palestina dimana masjidil Aqso berdiri.

 

Negeri Al Quds
Dengan mengucapkan Bismillah sejak dari tanah air akhirnya bisa sampai juga ke negeri Al Quds sebutan negeri Palestina.
Isra Mi’raj menjadi penting karena saat itulah Rosulullah menerima perintah dari Allah untuk menunaikan sholat sebanyak lima kali sehari. Sebelumnya Allah memerintahkan 50 kali sehari.
Dalan perjalanan dari Masjiil Harom di Mekah pada 27 Rajab ditempuh Rosulullah dari tengah malam hingga menjelang subuh mengendarai Bouroq yang digambarkan seperti kuda terbang. Saat itu Rosulullah didampingi Malaikat Jibril.

Simak juga:  Nasionalisme dalam Impian Sukarno

Saya membayangkan bagaimana dahsyatnya kekuasaan Allah. Karena dengan mudahnya memperjalankan Rosulullah dan Malaikat Jibril untuk berjalan jauh lebih dari 1.200 km hanya dalam waktu singkat. Jejak Rosulullah menginjakkan dan menambatkan bouroq di bagian Masjidil Aqso digambarkan dengan baik. Demikian juga saat kaki Rosulullah menapak menuju Sidratul Muntaha digambarkan di kubah Al Sakhra atau kubah emas yang posisinya dibelakang masjid kubah hitam. Semuanya berada dalam satu kawasan di Masjidil Aqso.

 

Peristiwa Penting
Isra Mi’raj menjadi peristiwa penting dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Di mana Rasulullah Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina.
Setelah itu, Nabi diperjalankan dari Masjidil Aqsa yang ada di bumi menuju langit ke tujuh, kemudian ke Sidratul Muntaha. Dalam perjalanannya nabi bertemu dengan nabi Allah. Sebelumnya di langit pertama bertemu Nabi Adam, langit kedua bertemu Nabi Isa dan Yahya, langit ketiga bertemu nabi yusuf, langit keempat dengan nabi Idris, langit kelima dengan nabi Harun, langit keenam dengan Nabi Musa dan di langit ketujuh bertemu Nabi Ibrahim. Rosulullah kemudian menuju Baitul Makmur untuk kemudian ke Sidratul Muntaha bertemu Allah.

Simak juga:  Adv. Aprillia Supaliyanto: Organisasi Profesi Advokat Sudah Overdosis

Isra Mi’raj terdiri dari dua bagian perjalanan utama yaitu perjalanan ke masjid terjauh (Isra) dan ke surga (Miraj). Dalam perisitiwa ini Rosulullah juga menjadi imam sholat diantara para Nabi Allah.
Dari perjalanan ke Quds makin memperjelas betapa Allah maha kuasa. Perintah sholat adalah jawaban untuk mendekatkan diri kepada Nya. * (Dewi Gustiana)

 

* Dewi Gustiana, ibu rumah tangga penyuka traveling. Pernah tinggal di Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *