Rabu , 11 Desember 2024
Ilustrasi sosial media (pixabay)

Manajemen Berita

BERITA sebagai produk utama karya jurnalistik disampaikan media pers ke khalayak melalui proses yang bertahap. Jadi, sebagai produk jurnalistik, berita tidak begitu saja sampai ke khalayak. Untuk disampaikan ke khalayak, ada proses manajemen atau pengelolaan terlebih dulu.
Setidaknya ada lima tahapan yang harus dilakukan dalam manajemen berita. Kelima tahapan itu meliputi: 1. Perencanaan; 2. Pencarian atau peliputan; 3. Penulisan; 4. Pemeriksaan atau editing; 5. Produksi dan peredaran.

 

Perencanaan
Di dalam kerja manajemen berita, perencanaan merupakan tahapan yang terpenting. Bermanfaat atau tidaknya suatu berita, baik bagi media itu sendiri maupun khalayak pembaca atau masyarakat luas, sangatlah tergantung pada tahapan perencanaan.

Ada empat langkah utama yang harus dilakukan dalam tahapan perencanaan. Pertama, menentukan objek berita. Kedua, menentukan sasaran berita. Ketiga, Menentukan tujuan berita. Keempat, menentukan strategi.
Langkah pertama, menentukan objek berita merupakan hal yang terpenting dalam tahapan perencanaan berita. Karena pada langkah penentuan berita ini akan ditentukan informasi atau isu berita apa yang akan disampaikan ke publik atau khalayak tersebut.

Informasi atau isu berita yang dipilih tentunya informasi yang dipandang memiliki daya tarik bagi masyarakat. Informasi atau isu yang menarik, apalagi kemudian menjadi bahan perbincangan yang luas di masyarakat, akan memberikan nilai lebih bagi eksistensi media pers itu sendiri. Di samping itu tentunya akan berdampak positif pula dalam perkembangan bisnis media tersebut.

Langkah kedua, menentukan sasaran berita, yakni menentukan atau memilih siapa atau khalayak pembaca seperti apa yang akan dijadikan sasaran berita tersebut.
Agar berita itu mencapai sasaran pembaca yang tepat, maka perlu dipilih atau ditentukan target sasaran pembacanya. Sasaran pembacanya bisa dibagi dalam dua jenis, yakni sasaran umum dan sasaran khusus.
Sasaran umum adalah siapa pun yang ada di dalam masyarakat menjadi pilihan target sasaran berita. Jadi target sasaran berita tersebut adalah masyarakat luas. Sasaran berita itu pada siapa pun tanpa melihat status sosial, profesi maupun pilihan politiknya.

Sedangkan sasaran khusus, adalah sasaran berita yang sengaja dipilih secara khusus untuk dijadikan target sasaran berita. Sasaran khusus itu misalnya, kalangan masyarakat kelas bawah, kelas menengah, kelas atas, kalangan bisnis atau pengusaha, kelompok politik tertentu, kalangan muda, kaum perempuan, pecinta gaya hidup, dan banyak lainnya lagi.

Pilihan sasaran berita itu dilakukan oleh media sesuai dengan kepentingan bisnis media, juga kepentingan politiknya.
Kaum perempuan, terutama dari kalangan menengah ke atas, selama ini dipandang memiliki daya baca yang tinggi. Di samping itu kalangan perempuan menengah ke atas sering dipandang memiliki nilai konsumtif yang tinggi juga. Karena itu demi kepentingan bisnisnya, banyak media yang menjadikan kalangan perempuan menengah ke atas tersebut sebagai sasaran berita.

Simak juga:  Elon Musk, Miliarder 'Gila' Impiannya Menembus Langit

Bila media itu bermaksud ingin memperoleh keuntungan bagi kepentingan politiknya, maka yang akan dipilih menjadi sasaran beritanya adalah kelompok politik tertentu.

 

Menentukan Tujuan
Langkah ketiga, menentukan tujuan merupakan langkah untuk menentukan atau memilih tujuan dari isu atau berita yang disampaikan ke khalayak. Untuk apa isu atau berita itu yang dipilih? Atau tujuan apa yang ingin diraih dari isu atau berita tersebut?
Setidaknya ada lima tujuan yang ingin dicapai. Kelima tujuan tersebut, yakni: (1). Memberikan informasi menarik; (2). Menarik atau mencari simpati dari khalayak pembaca; (3). Untuk mempengaruhi; (4). Mendapatkan keuntungan bisnis; (5). Menaikkan eksistensi media.

Memberikan informasi atau berita yang menarik kepada khalayak pembaca memang merupakan tujuan atau tugas media. Terlebih lagi di era persaingan bisnis media yang ketat sekarang ini, maka informasi atau isu berita yang menarik haruslah menjadi pilihan media. Bila suatu media tidak mampu menghadirkan berita yang menarik perhatian khalayak pembaca, maka media itu bisa ditinggalkan pembacanya.

Menarik atau mencari simpati dari khalayak pembaca merupakan langkah penting yang harus dilakukan media. Dalam kaitan ini maka media harus berusaha sekuat mungkin untuk menarik atau mencari simpati khalayak pembaca agar tetap setia menjadi pembaca atau pelanggannya. Agar pembaca tetap setia, maka media harus senantiasa berupaya menyajikan hal-hal dicari atau disukai khalayak pembaca. Bila media tidak mau memperhatikan hal-hal yang disukai dan diinginkan masyarakat atau khalayak pembaca, maka media itu terancam akan ditinggalkan pembacanya.

Tujuan untuk mempengaruhi, bukanlah hal yang berlebihan bagi media. Media dengan fungsi-fungsi yang dimilikinya memang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Karena kemampuan yang besar dalam mempengaruhi masyarakat melalui informasi atau berita yang disampaikannya, maka media juga diyakini berperan dalam melakukan perubahan sosial di tengah masyarakat.

Dalam kaitan tujuan untuk mempengaruhi itu media bisa mempengaruhi masyarakat untuk meninggalkan kebiasaan hidup lamanya ke kebiasaan hidup yang baru. Bisa mempengaruhi masyarakat untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu. Bisa mempengaruhi masyarakat untuk berkunjung ke suatu objek wisata yang menarik, atau berkunjung ke tempat kuliner yang sedang tren dan banyak lainnya lagi. Bahkan media juga punya kemampuan untuk mempengaruhi sikap politik atau pilihan politik seseorang atau sekelompok orang.

Simak juga:  Dr. Satrio Arismunandar: Tutupnya Koran Sindo Tunjukkan Kegagalan Media Cetak Atasi Tantangan Era Internet

Tujuan untuk mendapatkan keuntungan bisnis, tentu merupakan langkah yang memang harus dipilih oleh media bila ingin tetap survive atau berhasil dari segi bisnis. Keberhasilan dari segi bisnis akan menjadikan media itu sukses atau berhasil dalam mencapai sasaran yang ingin diraihnya. Keberhasilan dari segi bisnis memang merupakan dambaan setiap media. Karena bila gagal atau tidak berhasil dari segi bisnis, maka akibatnya media itu akan mengakhiri kehidupannya.

Sedang tujuan menaikkan eksistensi media juga merupakan hal penting yang tidak boleh ditinggalkan. Agar survive dan berhasil, media juga harus bisa menaikkan eksistensinya ke khalayak. Eksistensi itu penting, karena eksistensi yang dimiliki media itu akan membuat tingkat kepercayaan masyarakat kepada media tersebut menjadi terjaga dan tinggi. Kalau masyarakat sudah tidak lagi memiliki kepercayaan kepada suatu media, maka media tersebut terancam ditinggalkan pembacanya, dan akibatnya bisa fatal bagi keberlangsungan hidup media.

Langkah keempat, menentukan strategi, merupakan upaya untuk menentukan, memilih dan mempersiapkan cara bagaimana mendapatkan informasi yang berkaitan dengan isu berita, serta bagaimana gaya penyajian atau penulisan yang dipilih.

Di dalam penentuan strategi, agar informasi atau isu berita yang disampaikan ke khalayak (publik) itu memiliki daya tarik serta daya pengaruh yang tinggi, maka harus ada cara yang tepat dalam memilih narasumbernya. Terlebih bila ada kepentingan politik yang ingin dicapai oleh media tersebut, maka narasumber yang dipilih tentunya narasumber yang sealur dengan kepentingan politik tersebut.

Ketika suatu media menurunkan atau memuat berita tertentu, tak sedikit masyarakat yang bertanya kenapa media itu menampilkan berita begitu, begini, dan semacamnya. Kok, berita seperti itu yang ditampilkan? Mengapa tokoh itu yang dijadikan narasumber atau diwawancarai? Kenapa bukan yang lain? Kenapa begitu gaya pemberitaannya? Dan lainnya lagi.
Nah, kalau sudah tahu bahwa berita yang dimuat media itu ternyata melalui proses dan mekanisme manajemen yang bertahap, maka lain kali tak perlu bertanya lagi. * (Sutirman Eka Ardhana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *