Rabu , 11 Desember 2024
Ini bukan jenis Keris Taming Sari. Tetapi keris seperti ini berbentuk seperti Keris Melayu. (SEA)

Keris Taming Sari Benarkah Berasal Dari Majapahit?

KERIS Taming Sari merupakan keris yang melegenda di Malaysia. Keris ini juga dikenal di sebagian masyarakat Indonesia terutama yang berada di kawasan Riau dan Kepulauan Riau, atau kawasan Melayu lainnya. Kepopuleran keris ini mengalahkan nama atau jenis keris Melayu lainnya.
Kepopuleran Keris Taming Sari tak bisa dipisahkan dengan keberadaan Hikayat Hang Tuah. Di dalam Hikayat Hang Tuah dikisahkan kalau Keris Taming Sari diberikan oleh Raja Majapahit kepada Hang Tuah. Diceritakan, sebelumnya keris itu milik seorang pemuda bernama Taming Sari, yang berhasil dibunuh Hang Tuah dalam suatu pertarungan.

Tetapi, perihal Keris Taming Sari itu berasal dari Majapahit hanya ada di dalam kisah legenda atau Hikayat Hang Tuah saja. Sementara di dalam literatur-literatur Jawa tak pernah ada atau tidak diketemukan kisah tentang Keris Taming Sari, termasuk pula kisah kedatangan Hang Tuah ke Majapahit.

Di dalam kitab Negarakertagama misalnya, tak ada uraian tentang hal itu. Demikian pula di kitab-kitab atau buku-buku klasik Jawa maupun terbaru, juga tak ada yang bicara tentang Keris Taming Sari. Padahal sejumlah literatur Jawa yang berbicara tentang keris sangat rinci dan jelas menguraikan perihal nama-nama Mpu pembuat keris pusaka sejak dari era Kerajaan Mataram Kuno, Singhasari, Majapahit sampai Kerajaan Mataram Islam, serta nama-nama keris yang dibuat para Mpu tersebut.

 

Para Mpu Majapahit
Di masa jayanya, Kerajaan Majapahit memiliki beberapa orang Mpu atau ahli pembuat keris yang terkenal kesaktian dan kehebatannya dalam membuat keris. Beberapa di antaranya; Mpu Domas, Mpu Pujadewa, Mpu Pujasekti, Mpu Supadriya, Mpu Sapangrani, Mpu Sapahadi dan Mpu Suradriya.
Mpu Domas merupakan Mpu pembuat keris pertama di zaman Majapahit. Kehebatan Mpu Domas sangat diakui di masa-masa awal kemunculan Kerajaan Majapahit. Keris karyanya kala itu telah menjadi senjata utama para prajurit dan perwira-perwira Majapahit dalam menjaga kedaulatan Majapahit dan mengusir anasir-anasir musuhnya.
Salah satu keris pusaka karya Mpu Domas yang dikenal kehebatannya bernama Kyai Gajah. Di masa itu benda-benda pusaka termasuk keris pusaka yang selalu dihormati dengan memberi sebutan nama Kyai, seperti halnya Kyai Gajah.

Simak juga:  Kalau Kyai Condong Campur Murka

Mpu Pujadewa, dua keris pusaka karyanya yang dikenal kala itu adalah Kyai Gagakngore dan Kyai Gandawisa. Mpu Pujasekti, salah satu keris pusaka karyanya yang dikenal bernama Kyai Keblabak. Mpu Supadriya, karya keris pusakanya yang terkenal Kyai Ganjawisa. Mpu Sapangrani menghasilkan beberapa keris pusaka, di antaranya Kyai Tohjiwa, dan Kyai Wungkul.
Mpu Sapahadi menghasilkan karya-karya keris pusaka handal di antaranya Kyai Blawong dan Kyai Buntu. Sedang Mpu Suradriya, juga menghasilkan sejumlah keris pusaka lainnya. (Lihat: Koesni, Pakem Pengetahuan Tentang, Aneka, 1979).

Dari Mpu-mpu kebanggaan Majapahit atau yang dikenal kala itu, tidak seorang pun disebutkan sebagai pembuat keris sakti yang telah digunakan atau dimiliki oleh Taming Sari. Dan, seperti yang diceritakan di dalam Hikayat Hang Tuah, keris milik Taming Sari itu kemudian berpindah ke tangan Hang Tuah, setelah Taming Sari tewas. Keris itu pun lalu diberi nama Keris Taming Sari.

 

Hanya Dalam Legenda
Jadi, benarkah Keris Taming Sari yang populer di Malaysia dan pada sebagian masyarakat di Indonesia tersebut berasal dari Majapahit? Pertanyaannya bisa juga berkembang, apakah tokoh pemuda bernama Taming Sari itu benar adanya? Apakah memang benar ada pertarungan antara Hang Tuah dengan Taming Sari?
Dan, apakah memang benar Hang Tuah pernah datang ke Majapahit, bertemu Raja Majapahit, bertemu Mahapatih Gajah Mada? Tentang kebenarannya, Wallahu alam. Akan tetapi bila bicara tentang asal mula adanya Keris Melayu itu dibuat oleh seorang Mou atau ahli pembuat keris yang berasal dari Jawa memang diyakini kebenarannya.
Tapi yang pasti, kisah tentang Keris Taming Sari itu memang ada di dalam legenda atau Hikayat Hang Tuah. Di dalam Hikayat Hang Tuah diuraikan cerita bagaimana proses diperolehnya keris itu oleh Hang Tuah. Diceritakan bagaimana hebatnya Hang Tuah sehingga bisa membunuh seorang lelaki perkasa bernama Taming Sari. Juga diceritakan bagaimana Gajah Mada konon telah merancang semua upaya untuk mencoba kehebatan atau kekuatan Hang Tuah.

Simak juga:  Diskusi Kebangsaan IV : Kebangsaan dalam Kebudayaan

Keris yang dimiliki Taming Sari itu merupakan keris sakti. Oleh Raja atau Betara Majapahit (di dalam Hikayat Hang Tuah tidak disebutkan siapa gerangan Betara Majapahit itu. Hayam Wuruk, atau siapa?) keris bertuah milik Taming Sari itu kemudian diberikan kepada Hang Tuah. Dan, keris itu pun diberi nama sesuai nama pemiliknya semula, yakni Taming Sari.

Nah, tampaknya memang harus memahami apa itu legenda. Legenda adalah cerita rakyat tentang seorang tokoh, wilayah, benda atau lainnya, yang di dalamnya bercampur baur antara sejarah, mitos, kisah-kisah fiktif dan lainnya.
Eh, apakah Anda penyuka roman sejarah? Kalau sekarang roman sejarah itu bisa juga disebut sebagai novel sejarah atau novel berlatar belakang sejarah. Perlu diketahui, Hikayat Hang Tuah yang ditulis sekitar abad ke-17 itu, dipandang atau diyakini oleh sejumlah ahli sebagai roman sejarah yang terkemuka di masanya. * (Sutirman Eka Ardhana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *