Minggu , 1 Oktober 2023
Beranda » Humaniora » Cara Ustad Pertahankan Dakwah di Tengah Pandemi Covid-19
Ustad Hanan Attaki ketika tampil dalam aktivitas dakwahnya. (net)

Cara Ustad Pertahankan Dakwah di Tengah Pandemi Covid-19

PANDEMI Covid-19 belum juga usai . Beberapa bulan sudah manusia dibatasi aktivitasnya . Ketidaknyamanan tak bisa dihindari pastinya . Mau bagaimana lagi , walaupun telah ditetapkan sebagai new normal namun beberapa daerah memang masih berada dalam zona merah, sehingga segala kegiatan diharuskan tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak boleh menimbulkan kerumunan .

Bahkan untuk meminimalisir adanya kerumunan beberapa aktivitas harus dilakukan secara online atau daring. Salah satunya kajian Islam. Dimana memang ketika kajian Islam dilakukan secara offline sudah bisa diprediksi akan mengundang banyak jamaah sehingga hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan dan menjadi pemicu penularan covid 19.

Kegiatan para aktivis dakwah yang sebelumnya semua dilakukan secara offline pun perlahan mulai dirubah . Bukan berarti dengan adanya Covid  kegiatan dakwah diberhentikan, akan tetapi sebaliknya justru dengan adanya Covid muncul kreatifitas para aktivis dakwah untuk tetap melakukan kegiatan dakwah dengan model baru, karena bagaimana pun masyarakat butuh akan asupan rohani.

Tak tanggung-tanggung para aktivis dakwah ada yang membuat konten di youtube dalam bentuk video biasa ataupun podcast . Semangat para aktivis dakwah ini harus tetap dijaga dalam keadaan apa pun mengingat dakwah sendiri sesuatu yang wajib dilakukan oleh setiap umat Muslim.

 

Sasaran Dakwah, Remaja       

Sasaran para dai pun beragam. Mulai dari yang remaja hingga masyarakat yang bisa dibilang sudah tua. Keberagaman mad’u juga berpengaruh terhadap bahasa dan isi yang dibahas dalam kajian tersebut. Walaupun berbeda pada intinya para aktivitis dak       wah memiliki tujuan yang sama untuk mengajak dalam hal kebaikan seperti definisi dari dakwah sendiri yaitu kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari’at, dan akhlak Islam .Berdakwah bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja . Yang terpenting syarat-syaratnya terpenuhi seperti adanya dai, mad’u , serta pesan yang disampaikan .

Simak juga:  Jokowi Berkarakter Solidarity Maker

Di sini ada salah satu tokoh yang bisa disebut ustad dengan sasaran dakwahnya para remaja . Dia adalah Ustad Hanan Attaki . Seorang ustad yang memiliki suara lembut dan sering menyampaikan pesan dakwah dengan menghubungkan kehidupan pada zaman Rasulullah dengan kehidupan zaman sekarang. Isi pesan yang disampaikan juga tak jauh-jauh dari permasalahan para remaja, sehingga hal tersebut bisa lebih mudah diterima di kalangan remaja.

Cara yang digunakan oleh Ustad Hanan Attaki dalam berdakwah kepada para remaja bisa dibilang berhasil. Dengan menghasilkan konten video yang disusun dengan kalimat yang mampu memahami apa yang dirasakan remaja menjadikan dakwahnya kena ke hati mad’unya .

Hal ini bisa dilihat dari banyaknya viewer dan respon positif  para pemuda di channel youtubenya. Para remaja yang gemar mengakses youtube memang memiliki peluang tersendiri sebagai sasaran untuk melakukan dakwah dengan cara daring.

Ustad Hanan Attaki juga menjadi pendiri dari gerakan pemuda hijrah. Ustad kelahiran Aceh ini memiliki nama lengkap Teuku Hanan Attaki . Terlahir sebagai anak kelima dari enam bersaudara. Dia merupakan lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir .  

Sudah belajar Islam sejak usia dini, menjadikannya dekat dengan ilmu agama. Ditambah dia mengambil jurusan Tafsir Al-Quran ketika menimba ilmu di Mesir. Hal ini semakin memperdalam ilmu agamanya.

Selama menimba ilmu di Mesir, dia tidak segan untuk berjualan dan berbisnis seperti berjualan bakso hingga menjadi joki untuk melempar jumrah pada saat musim haji.

        

Siapkan Moral Remaja

Remaja adalah salah satu sasaran yang perlu mendapat perhatian lebih dalam hal dakwah. Sebab pada fase ini mereka sedang mulai mencari jati diri, mulai berfikir kritis, mulai peka terhadap lingkungan yang sedang terjadi di sekitar mereka.

Simak juga:  Tegalpanggung Siap Galakkan Penegakan Protokol Kesehatan

Namun emosi pada diri setiap remaja bisa dikatakan masih labil sehingga selain mendapat pendidikan karakter, penting untuk mereka dikenalkan dengan hal spiritual agar keduanya mampu berjalan seimbang. Bagaimana pun peran remaja sebagai generasi bangsa akan sangat berpengaruh terhadap nasib bangsa ke depannya. Sehingga moral remaja juga harus dipersiapkan dengan baik.

Pada masa remaja beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah belum siapnya mental untuk menerima suatu kegagalan atau sedang berada pada fase tertarik dengan lawan jenis, sehingga ketika sesuatu tidak seperti yang mereka harapkan, kekecewaan belum mampu dikendalikan dengan baik.

Di sini peran agama sangat penting untuk menuntun arah mereka. Apalagi selama Covid-19, diberitakan bahwa banyak remaja mengalami hamil di luar nikah, hal ini sangatlah memprihatinkan dan menjadi salah satu tanda bahwa bangsa ini sedang krisis moral. Maka dari itu, perlu ditekankan penting kiranya untuk menciptakan konten yang berupa hal-hal positif sebagai salah satu upaya menjaga moral generasi bangsa.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa Ustad Hanan Attaki telah mampu menarik perhatian remaja untuk mengenal lebih dalam tentang ilmu agama. Menyampaikan ceramah dengan gaya anak muda dan dekat dengan permasalahan sehari-hari, hingga sasaran dakwahnya sampai pada komunitas anak punk, geng motorskateboardsepeda BMXparkour, dan berbagai komunitas hobi lainnya.   *** [Lilyk Aprilia]

 

          *Lilyk Aprilia, kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, 28 April 1999. Kini mahasiswi  Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hobinya membaca novel dan travelling.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *