Menurut Guntur, selaku pembina Komunitas Yamaha bebek tahun 70-an, komunitas pecinta yamaha bebek tahun 70-an yang dinamakan SLEIDER (Sleman Insan Wisata Rider) di Sleman ini selain membina kelompok pecinta yamaha bebek jadul juga ikut menyemarakan dunia pariwisata, khususnya wilayah Sleman.
Saat ini anggota komunitas sudah berkumpul berkisar 300 rider Yamaha bebek tahun 70-an. Namun dari jumlah tersebut yang sudah menjadi anggota Sleider ada 200 orang. Dari 200 anggota terjadi dari 5 club, yakni klub Sleman barat, timur, utara, tengah dan selatan.
Lebih lanjut Guntur menjelaskan, terbentuknya klub Yamaha bebek tahun 70-an ini memupuk hobi dan mengembangkan bakat motoran juga nguri-uri dan melestarikan “bondo” lawas juga menyemarakkan dunia wisata.
Dengan mengendarai Yamaha butut tahun 70-an para anggota bisa mengenalkan tempat-tempat wisata yang ada dengan konvoi keliling ke tempat-tempat wisata di wilayah sleman. Seperti ke candi-candi desa wsiata, atau tempat-tempat wisata yang belum terkenal untuk dikenalkanl pada wisatawan dengan konvoi keliling.
Ketua klub komunitas Yamaha bebek tahun 70 an KTC (Kinjeng Tinom Club), Restu Kinjeng, menambahkan, berdirinya komunitas motor bebek jadul ini selain mengenalkan tempat-tempat wisata dengan cara konvoi klub Yamaha bebek jadul Sleider ini juga sering menggelar bakti sosial ke beberapa panti asuhan dan tempet-tempat jompo. Untuk program tahun 2019 mendatang, menurut ketua BPPS (Badan Promosi Pariwista Sleman) ini akan menggelar kegiatan dan touring ke pulau Dewata Bali.
Dari jumlah 300 anggota terdiri dari 5 klub yang secara kompak kebersamaan mendirikan kelompok rider motor lawasan / Yamaha bebek tahun 70 bernama Sleider Sleman.
Tujuanya selain melestarikan barang lawas, berupa motor jadul berupa yamaha bebek tahun 70-an juga berolahraga serta menghimpun temen-temen seprofesi yang punya hobi utak-atik dan melestarikan motor jadul. *** (Nadi Mulyadi)