Kamis , 14 November 2024
Suasana Derap Kebangsaan XXVI di Joglo Cangkir Bintaran Yogyakarta (ft. Ist)

Derap Kebangsaan XXVI: Kesimpulan

Diskusi Derap Kebangsaan seri XXVI, yang menghadirkan 3 narasumber, yakni, Idham Samawi, Anggota DPR-MPR RI, Dr. Badrun Alaena, M.Si, Ketua Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara UIN Sunan Kalijaga dan Drs. HM. Imam Aziz, Ketua PBNU mengambil tema ‘Kita Indonesia: Menjaga Kerukunan Nasional’. Beberapa poin, dari hasil diskusi, seperti disebut berikut di bawah ini bisa menjadi bahan renungan:

  1. Sebagai bangsa yang besar, dan memiliki beragam jenis suku, agama, bahasa lokal, system keyakinan lokal serta dari segi geografis berbeda-beda, tetapi kita hidup bersama dalam kesatuan, apalagi kita memiliki Pancasila yang menjadi dasar negara, maka agar tetap Bhinneka Tunggal Ika, kita tidak bisa meninggalkan Pancasila.
  2. Kita harus bisa memahami bahwa demokrasi terus kita perjuangkan, bahkan sejak Indonesia belum merdeka. Bahwa demokrasi bukan satu tujuan, melainkan sebagai alat. Tujuan kita bersama adalah keadilan sosial.
  3. Dinamika politik yang tumbuh hari-hari ini, seperti mendorong munculnya anti keberagaman, dan mengedepankan politik identitas, yang dibarengi sikap penuh prasangka, sehingga gejala politik penuh prasangka menguat. Politik penuh prasangka ini selalu mencaricari kesalahan.
  4. Demokrasi di Indonesia yang tumbuh menguat seringkali ditandai sebagai demokrasi liberal, sehingga seseorang, apalagi kelompok tertentu, bisa tanpa merasa bersalah menghina bahkan menghujat peminpin, dalam hal ini presiden.
  5. Demokrasi mestinya tidak meninggalkan etika, justru di dalam demokrasi etika dijunjung tinggi, sehingga setiap individu bisa saling menghormati, lebih-lebih menghormati pemimpin.
  6. Di dalam kontestasi yang (sedang dan terus) berlangsung, di mana ada kelompok yang ‘menghardik’ pihak lain, dan ada gejala yang kuat akan menggantikan Pancasila, kita tidak bisa hanya diam, seolah memberi toleransi. Tetapi kita harus masuk dalam arus kontestasi, dan meminta seluruh komponen masyarakat untuk terus menjaga NKRI, dan merawat kebhinnekaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *