Sebagai lokasi pertama kunjungannya di Taiwan, Sudarmadi bersama peneliti lainnya berkesempatan untuk meninjau kebun buah naga dan mangga serta mendiskusikan berbagai potensi pengembangan budidaya hortikultura di Stasiun Riset Pertanian Taichung (The Taichung District Agricultural Research and Extension Station) di Taichung, Taiwan. Kota Taichung merupakan kota terbesar ketiga di Taiwan setelah Taipei dan Kaohsiung. Taichung adalah salah satu daerah yang cukup berhasil dalam mengembangkan pertanian modern.
Direktur Taichung District Agricultural Research and Extension Station, Hsueh-Shih Lin, menyambut baik kedatangan para peneliti pertanian Indonesia yang dipimpin Sudarmadi, ia menuturkan fungsi utama stasiun adalah melakukan pembibitan berbagai tanaman utama untuk kepentingan ekonomi, menyelidiki dan meningkatkan kualitas tanah, kesuburan, nutrisi lahan pertanian, hingga mendesain mesin-mesin pertanian “Kami juga mempelajari dan berusaha meningkatkan teknik pengelolaan pertanian di perdesaan” ujar Hsueh-Shih Lin.
Ditengah kunjungannya Sudarmadi mengatakan Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat luar biasa, bahkan potensi budidaya hortikultura yang dimiliki Indonesia sangat kaya dan bermutu, sangat layak untuk dikembangkan hingga pasar dunia.
“Indonesia kaya akan ragam hortikultura, termasuk buah – buahannya, varietas mangga saja jumlahnya mencapai ratusan, yang terdaftar ada 304 varietas” ujar pria 62 tahun ini.
Para peneliti melanjutkan kunjungan ke World Flora Exposition (Flora Expo) di Houli Horse Ranch & Forest Park Area, Kota Taichung. Kegiatan ini menampilkan beragam tanaman aggrek dari 18 Negara yang ditata secara kreatif, termasuk anggrek hasil petani lokal di Taichung, yang memiliki harga jual kompetitif karena dibudidayakan menggunakan teknologi khsusus.
Sudarmadi mengatakan Flora Expo di Taichung bisa dicontoh oleh Indonesia. Menurut dia, dari sisi materi, Indonesia juga memiliki banyak flora yang bisa ditampilkan.
“Dari sisi materi, sebenarnya flora yang ditampilkan banyak yang sudah kita kenal. Tapi memang, pengemasannya sangat bagus. Ini sungguh pembelajaran yang sangat baik, yang bisa kita transformasikan kepada pecinta, pebisnis, dan petani bunga di Indonesia,” ujarnya.
Taichung World Flora Exposition digelar sejak 3 November 2018 hingga 24 April 2019 di tiga tempat yakni Houlu, Waipu, dan Fengyuan. Kegiatan ini sangat populer di kalangan masyarakat. Pada akhir pekan, Expo di Holi mampu menarik 20.000 pengunjung per hari, dan 16.000 orang pada hari kerja.
Sumber: Kementan