Menurut Varelina Daniel, kunjungan ke Desa Wisata Pentingsari selain melihat secara dekat keberadaan desa wisata unggulan di Sleman ini, juga bisa menimba pengalaman dan ngangsu kawruh pada anggota desa wisata tersebut.
Lebih lanjut Varelina mengungkakana. Desa wisata Pentingsari merupakan salah satu destinasi yang dikelola STO (Sustainable Tourism Observatory) yakni program yang dipromotori Kemenpar RI yang bekerjasama degan beberapa pertguruan tinggi di Indonesia.
Masih menurut Varelina, di dunia ini baru ada 20 desa wisata yang ada destinasi yang menerapkan STO. Dari kelima Negara di Indonesia baru 5 daerah, diantaranya desa wisata Pentingsari, Sleman, Pangandaran Jabar, Sanur Bali, Panggulangan dan Mandalika.
Dipilihnya Desa wisata Pentingsari, selain bisa menunjunkan kepala MIKTA, bahwa Indonesia sudah menerapkan pariwisata berkelanjutan juga bisa menimba pengalaman dan pengetahuaan juga bias membangun jaringan kerjasama yang lebih luas ke lima negara tersebut.
Pemasukan devisa 2,5 miliar
Sementara ketua Desa wisata Pentingsari, Data Yogantara menuturkan, Desa wisata yang memiliki luas 1,103 Hektar. Selain di dukung alam dan lingkungan yang menarik juga menawarkan beraneka ragam budaya, seni dan makanan tradisional juga mamapu memasukkan devisa 2,5 miliar pertahun.
Selain dukungan warga dan anggota desa wisata Pentingsari juga kebersamaan dan kekompakan warga sangat kental. Selaian memiliki berapa grup kesenian dan kelompok tani desa wisata yang memiliki 70 anggota ini juga berhasil memproduksi kopi khas lereng merapi dan beberapa jenis makanana tradisional, seperti jadah tempe, jeneng upih, criping kentang, nagasari, sengek tempekara dan beerapa jenis makanan tradisional yang menjadi khas desa wisata tersebut.
Dalam kunjungan delegasi MIKTA selain tamu disuguhi seni tari dan musik gamelan juga bisa praktek langsung membuat kopi, membatik dan bermain gamelan. Lebih asyik lagi para tamu yang sebagian besar orang asing ini juga disuguhi makanana khas kaliurang, yakni jadah tempe, wajik ketan, pisang godog dan menu makan siang, pecel dan sayur lodeh, tarbncan dan ingkung ayam dengan nasi gurih.
Sedang fasilitas desa wisata pentingsari selain pengunjung bisa mengenyami hawa sejuk pegunungan juga bisa belajar bertani, membatik, perajin, gamelan, membajak tanah pertanian juga bermain gobak sodor, ketapel, gangsing dan engrang. Untuk para tamu jangan khawatir di desa wisata tersebut juga disiapkan penginapan atau homestay dengan tarif murah dan aman.
Dari sekian kunjungan menurut Varilina, adalah sambutan warga dan para anggota desa wisata sangat ramah dan santun, Lebih menarik selain rombongan bisa ikut praktek membuat kopi juga membuat wayang suket mendong.
Dalam akhir kunjungan selain para tamu dijamu makan siang di gubug simbok para tamu diberi piagam tanda kunjungan ke desa wisata Pentingsari untuk delegasi 5 negara. (Nadi Mulyadi)