Pondok Pesantren Al Masthuriyah yang didirikan oleh K.H. Muhammad Masthuro pada tahun 1920 silam, dikunjungi oleh Presiden. Ribuan santri pun tampak antusias menyambut kehadiran orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Di pesantren yang saat ini dipimpin oleh K.H. Drs. Abdul Aziz Masthuro tersebut, Presiden bertemu dan berbincang hangat dengan para kiai. Sebelum pulang, Presiden juga menyempatkan diri berfoto bersama para kiai dan para santri di depan Masjid yang ada di lingkungan Ponpes.
Selanjutnya, Presiden beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Masjid Raudhatul Irfan, yang berlokasi di Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. Di sana, Presiden melaksanakan ibadah salat Jumat bersama warga sekitar.
Kesempatan bertemu Kepala Negara tentu saja dimanfaatkan oleh warga untuk bersalaman dan berswafoto bersama. Presiden pun dengan senang hati melayani permintaan foto dan jabat tangan sejumlah warga.
Usai makan siang, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Sukabumi. Tepat pukul 13.45 WIB, Kereta Api Luar Biasa (KLB) RI-1 yang membawa Presiden beserta rombongan berangkat menuju Stasiun Bogor.
Selama kurang lebih tiga jam perjalanan, kereta api yang ditumpangi Presiden sempat berhenti di beberapa stasiun. Di antaranya Stasiun Cisaat, Stasiun Cibadak, Stasiun Cicurug, dan Stasiun Parung Kuda. Saat berhenti, Presiden tak lupa membagikan kaos dan buku kepada masyarakat yang berada di sekitar stasiun.
Sekira pukul 16.00 WIB, Presiden Joko Widodo tiba di Stasiun Bogor, Jawa Barat, disambut oleh Wali Kota Bogor Bima Arya. Kedatangan Presiden di Stasiun Bogor, menjadi penutup rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya di Kota Sukabumi.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam perjalanan tersebut di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Sumber: ksp