Kemudian Duryudana datang dengan emosi. Dhritarashtra mencoba menanyakan hal apa yang membuat anaknya marah. Duryudhana kemudian bilang bahwa ia ingin dinobatkan menjadi putra mahkota. Ia marah dan enggan dah Dhritarashtra.
Gandari dan Sengkuni lalu datang. Gandari bilang bahwa kemampuan menjadi raja letih diutamakan di Hastinapura selain dari keturunan. Lalu Sengkuni memanas manasi Dhritarashtra sehingga Dhritarashtra lalu bilang kepada Duryudana bahwa putra mahkota hanya akan menjadi milik Duryudhana.
Dhritarashtra bersumpah iya anaknya akan hal itu. Bahkan jika ia mau, hari juga ia akan memerintahkan widura untuk mengatur penobatan Duryudana sebagai putra mahkota.
Kemudian setelah itu Sengkuni mengajak Duryudhana jalan-jalan. Dan untuk kesekian kalinya ia mempengaruhi Duryudhana. Sengkuni bidang bahwa Bhisma akan menghentikan penobatanmu karena Bhisma menyayangi Pandawa lebih dari apapun. Sengkuni pun menyusun rencana untuk menyingkirkan Pandawa melalui Duryudana.
Sementara itu Widura sedang berbicara dengan Bhisma. Widura sangat khawatir dengan pertumbuhan para Kurawa yang penuh dengan sikap sombong dan congkak. Mereka kemudian menyusun rencana memberikan pengajaran etiket supaya kelak Kurawa tumbuh menjadi anak-anak yang baik. (Eno Suhardi/Bambang Udoyono)