“Night Bus” terpilih sebagai film terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017. Penganugerahaan Piala Citra kepada film yang dibintangi Teuku Rifnu Wikana itu dilakukan dalam Malam Anugerah Piala Citra FFI 2017 yang dihelat pada Sabtu (11/11) malam di Grand Kawanua, Manado, Sulawesi Utara. Produser film ini, Darius Sinathrya menerima langsung piala yang merupakan lambang supremasi tertinggi bagi insan perfilman sejak 1955 itu.
Piala Citra untuk kategori film terbaik diserahkan oleh Presiden RI ke-5, Megawati. Sementara pengumuman peraih Piala Citra untuk kategori ini dibacakan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid dan aktris Widyawati Sophiaan.
Film “Night Bus” juga meraih 5 Piala Citra untuk 5 kategori lainnya, yaitu penulis skenario adaptasi terbaik, penyuntinh gambar terbaik, penata busana terbaik, penata rias terbaik, dan pemeran utama pria terbaik.
“Night Bus” yang disutradarai oleh Emil Heradi bercerita tentang perjalanan sekelompok orang dalam sebuah bus yang menyusuri daerah konflik antara pemerintah dengan milisi gerakan kemerdekaan.
Sementara itu, meski tidak meraih penghargaan untuk kategori film terbaik, “Pengabdi Setan” berhasil meraup Piala Citra terbanyak dengan 7 kategori. Sementara “Night Bus” berhasil meraih total 6 kategori penghargaan, “Cek Toko Sebelah” meraih 1 kategori penghargaan, “Posesif” menerima 3 kategori penghargaan, dan “Kartini” mendapat 1 kategori penghargaan.
Dalam FFI 2017, diberikan pula penghargaan khusus Pengabdian Seumur Hidup (Lifetime Achievement) diberikan kepada Produser Budiyati Abiyoga. Budiyati merupakan produser sejumlah film yang pernah meraih Piala Citra, seperti Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985, Skenario Terbaik FFI 1986), Naga Bonar Jadi 2 (2007, Film Terbaik FFI 2007), dan film terbaru “Iqro: Petualangan Meraih Bintang” (2017) yang meraih nominasi FFI 2017. Pembacaan pemberian penghargaan khusus ini dilakukan oleh Produser Mira Lesmana. (Ratih Anbarini).
Daftar Penerima Piala Citra 2017 untuk ke-22 Kategori Penghargaan: Film terbaik: Night Bus Sutradara terbaik: Edwin (Posesif) Pemeran utama pria terbaik: Teuku Rifnu Wikana (Night Bus) Pemeran utama wanita terbaik: Putri Marino (Posesif) Pemeran pendukung pria terbaik: Yayu Unru (Posesif) Pemeran pendukung wanita terbaik: Christine Hakim (Kartini) Penulis skenario asli terbaik: Ernest Prakasa (Cek Toko Sebelah) penulis skenario adaptasi terbaik: Rahabi Mandra, Teuku Rifnu Wikana (Night Bus) Film pendek terbaik: Ruah Film animasi pendek terbaik: Lukisan Nafas Pengarah sinematografi: Ical Tanjung (Pengabdi Setan) Pengarah artistik terbaik: Allan Sebastian (Pengabdi Setan) Penata efek visual terbaik: Finalize Studio (Pengabdi Setan) Penyunting gambar terbaik: Kelvin Nugroho, Sentot Sahid (Night Bus) Penata musik terbaik: Aghi Narottama, Tony Merle, Bemby Gusti (Pengabdi Setan) Penata suara terbaik: Khikmawan Santoso, Mohamad Ikhsan Sungkar, Madunazka (Pengabdi Setan) Pencipta lagu tema terbaik: The Spouse “Kelam Malam” (Pengabdi Setan) Penata busana terbaik: Gemailla Gea Geriantiana (Night Bus) Penata rias terbaik: Cherry Wirawan (Night Bus) Pemeran anak: Muhammad Adhiyat (Pengabdi Setan) Film dokumenter panjang terbaik: Bulu Mata Film dokumentasi pendek terbaik: The Unseen Words
Sumber: Kemdikbud