Jumat , 19 April 2024
ttps://henrygrimes.com https://timeoutbengaluru.net https://vastico.com https://businessnextday.world https://austinlimousineservice.com https://greentruckgrocery.com https://reddstewart.com https://mycashbacksurveys.com https://rebelvps.com https://cms-bg.org https://posekretu.net https://allcastiron.com https://la-carpet-mattress-cleaning.com https://handjobvideo.org https://laveilleuse.org https://cornishduck.com" https://insidestopandshop.us https://hounslow-escorts.com https://slowfoodindy.com https://yourtoonz.com https://pistolsm2020.org https://abcerotik.de https://carmengagliano.com https://arquidiocesiscali.org https://soundtrackmusicfestival.com https://handplanegoodness.com https://tandembar.net https://marineshelpingmarines.org https://humidifiermentor.com https://cabarethotspot.com https://cocos2d-objc.org https://smartbudsthrives.com https://westhollywoodlifestyle.com https://rwshomeservicecontracts.com https://stars-cash.com https://thesacredspirit.net https://worldheritagephl.org https://bestbodybuildingsupps.com https://kourtney-daily.com https://alcc-research.com https://janpac.com https://suprematextilonline.com https://aqualifestyle-france.com https://aubergedechabanettes.com https://www.jpier.org/amp/joker123/ http://154.90.49.213/ https://66.42.60.79/ https://94.176.182.83/ https://31.222.229.226/ https://ihumpedyourhummer.com https://iamhist.org https://ajustbrewcoffee.org https://top-bookmark.info https://abdelkawy.info https://autoinsuranceq.info https://bandieredipace.org https://paramoredigital.com https://camdenstreetarttours.com https://alexwilltravel.com https://mynameisdonald.com https://consiglionazionalegeologi.it https://addadileonardo.it https://SomersetBadminton.org.uk https://ebusinessbrief.com https://vlcshortcuts.com https://SunInvent.net https://nike-roshe-run.net/ slot gacor slot gacor
Beranda » Essai EAN » Membubarkan Kepentingan

Membubarkan Kepentingan

Pakde Tarmihim meneruskan ceritanya tentang Mbah Markesot:

“Tiga kali Mbah Markesot menemui 5.500 masyarakat Plasma itu secara bertahap. Untuk mempelajari kenapa mereka berperang, menyerbu dan diserbu. Seorang “filosof” Terminal Bus Tirtonadi mengatakan: Kakek-nenek masyarakat Jawa dulu mewanti-wanti bahwa sebelum bertengkar dengan orang pertanyakan dulu “opo perkarane, sopo musuhmu, oleh-olehane musuhan opo”. Apa perkaranya, siapa musuhmu dan apa perolehan dari permusuhan itu.

Dalam mengidentifikasi apa perkaranya, bisa terdapat jurang perbedaan antara yang dipahami oleh massa dengan yang sebenarnya dimaksudkan oleh para pemimpinnya. Atau bahkan massa tidak mengerti motivasi, pamrih atau kepentingan para pemimpinnya.”

“Di jarak antara pemimpin dengan yang dipimpin bisa terdapat disinformasi, manipulasi, kebohongan, atau kepentingan tersembunyi para pemimpin yang sengaja disembunyikan dari pengetahuan massanya, namun memobilisasikan mereka dengan mengatasnamakan kepentingan massa itu. Ketika permusuhan sudah menggejala, apalagi mewujud atau menemukan bentuknya: yang muncul kemudian bukan hanya “perkara”-nya, tapi juga harga diri kelompoknya, “lingsem” dan “mundur isin” alias “malu kalau mundur” dan terus terjang meskipun sampai ke liang lahat.”

Simak juga:  Khilafah Para Titah

Siapa musuhmu?” Sesama pensyahadat, sesama pensholat lima waktu, sesama pemuasa Ramadlan, sesama pemenuh kewajiban zakat, sesama pencita-cita Haji, tetapi tidak se-kepentingan dunawi. Meskipun sesama penshalawat dan sesama “penerbang” Jawi atau Martapuran, tetapi menghalangi keuntungan materiilku. “Apa perolehan dari permusuhan itu?” Kesengsaraan bersama. Kebersamaan memasuki jurang kemiskinan. Serta kekompakan menghancurnya diri sendiri.”

”Sangat jelas Rasulullah menginformasikan: ‘Jumlah kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian Wahn’. Apa itu Wahn? ‘Cinta dunia dan takut mati’.”

Mereka tidak percaya kepada tanggung jawab Allah dan kasih sayang-Nya kepada makhluk-Nya. Lantas takut mati, takut tidak kaya, takut tidak makan. Sehingga berebut, mencuri, memonopoli, mentang-mentang.

“Mereka adalah bagian dari bangsa yang semakin jinak dan mudah untuk ditipu oleh dunia. “Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. Manusia makhluk Ahsanu Taqwim yang diistimewakan oleh Penciptanya ini dibikin pandir dan dungu oleh kesenangan dunia, sehingga menjadi Asfala Safilin.

Mbah Sot mengajak sejumlah pemimpin mereka duduk bersama di tepi hutan. Entah apa saja yang dikemukakan Mbah Sot, tetapi itu Allah dan para Malaikatnya tidak tega, sehingga menolong mereka untuk akhirnya menyatu kembali. Pada pertemuan ketiga berkumpul semua kelompok dengan massanya. Mereka menangis berpelukan. Kemudian mesin Inti berputar kembali dan pelan-pelan mencapai ranking ekspor dunia kembali.”

Simak juga:  Telaga Maiyah

“Ukhuwah itu tercapai dengan cara membubarkan kepentingan segelintir orang, menggantikannya dengan pemahaman dan optimisme bersama bahwa kebersamaan dan kesatuan adalah wadah dari perlindungan Allah dan kemurahan rezeki-Nya. Wilayah itu sekarang menjadi Indonesia Kecil yang tenteram sumringah. Sangat berbeda dengan Indonesia Besar yang dipenuhi dendam dan amarah.”

Daur-II 265,
Kretek, 9 November 2017

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *