Jumat , 26 April 2024
Beranda » Sastra » Alya Salaisha Di Taman Terakhir Tembi

Alya Salaisha Di Taman Terakhir Tembi

Antologi puisi berjudul “Taman Terakhir’ karya Alya Salaisha akan diluncurkan, Jumat 5 Mei 2017, pkl. 19.30 di Tembi Rumah Budaya, jalan Parangtritis Km 8,5, Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Akan tampil membaca puisi, selain penyairnya, Alya Salaisha, ialah Ana Ratri, Sashmyta Wulandari dan Tosa Santosa.

Rimawan Ardono, atau yang lebih dikenal dengan nama Donas, akan menggarap tiga puisi karya Alya Salaisha menjadi lagu, dan dalam pertunjukkan akan diwarnai dengan pukulan kendang dari Otokbima Sidarta. Keduanya, Donas dan Otok akan menghidupkan puisi karya Alya dengan kolaborasi musik gitar akustik dan kendang.

Joko Pinurbo, penyair dari Yogya akan mengulas puisi-puisi karya Alya Salaisha, yang dikemas dalam bentuk talkshow.  Formatnya bukan diskusi, tetapi Jokpin, panggilan Joko Pinurbo, akan menaburkan perspektinya dalam acara yang diberi tajuk ‘Gelar Sastra Reboeng Di Taman Terakhir’.

Nana Ernawati Ketua Lembaga Seni dan Sastra Reboeng, yang menyelenggarakan ‘Gelar Sastra Rebong Di Taman Terakhir mengatakan, puisi-puisi karya Alya Salaisha pantas untuk diapresiasi, karena puisi-puisinya memang enak untuk dinikmati, dan publik sastra di Yogya perlu untuk menikmatinya.

Simak juga:  Pasar Kembang, dan Riwayat “Bisnis Seks”nya

“Peluncuran antologi puisi berjudul ‘Taman Terakhir’ ini merupakan bentuk dari apresiasi atas puisi-puisi karya Alya Salaisha,” kata Nana Ernawati.

Sementara Dhenok Kristianti dari Lembaga Seni dan Sastra Reboeng mengatakan, Alya akan tampil dengan beberapa pembaca perempuan untuk mendampingi, dan satu pembaca pria, Alya Salaisha merupakan pembaca utama dan didampingi pembaca lain sebagai bentuk apresiasi atas puisi-puisi karya Alya Salaisha.

“LSS Reboeng memang memiliki kepedulian terhadap karya sastra, dan penyelenggaraan peluncuran antologi puisi ini bentuk dari kepedulian itu,” ujar Dhenok Kristianti.

Sebagai Lembaga Seni dan Sastra, Rebong telah menerbitkan beberapa buku sastra, termasuk buku cerita rakyat. Sebelum namanya menjadi Rebong, Nana Ernawati beberapa kali pernah menyelenggarakan lomba penulisan puisi untuk umum dan untuk tingkat sekolah menengah. Kepeduliannya terhadap sastra, oleh Nana Erwawati dikembangkan dalam bentuk lembaga dan diberi nama Lembaga Seni dan Sastra Reboeng, yang sering disingkat menjadi LSS Reboeng.

Para pembaca puisi yang tampil dalam tajuk ‘Gelar Sastra Rebong Di Taman Terakhir’ ini sudah seringkali tampil di Sastra Bulan Purnama. Nana Ernawati dan Dhenok Kristiati, sudah beberapakali ke Tembi untuk tampil di Sasttra Bulan Purnama, termasuk peluncuran antologi puisi berjuduk ‘Berkata Kaca’ karya Nana Ernawati dan Dhenok Kristtianti,

Simak juga:  Dari Brisbane, Pontianak dan Malang Tampil di Poetry Reading from Home

“Bahkan empat puisi karya Nana Ernawati pernah digarap menjadi lagu oleh Donas dan ditampilkan di Tembi Rumah Budaya dengan tajuk ‘Musik, Puisi dan Kopi” kata Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama yang menjadi fasilitator penyelenggaraan acara ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *